Renungan

RK - Jumat 31 Januari 2025 - Kerajaan Allah: Tumbuh dengan Kuasa Allah

Kerajaan Allah: Tumbuh dengan Kuasa Allah

Mari Kita Buka dengan Berdoa

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.. Amin Allah Bapa yang Mahakasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh syukur. Kami mohon Roh Kudus-Mu untuk membimbing kami dalam merenungkan firman-Mu hari ini. Bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat memahami dan menghayati kebesaran kerajaan-Mu yang tumbuh dalam hidup kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Inilah Bacaan Injil Suci Menurut Markus 4:26-34

Lalu kata Yesus: "Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isi dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Lalu kata-Nya: "Dengan apa kita membandingkan Kerajaan Allah atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka. Dan tanpa perumpamaan Ia tidak berbicara kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Demikianlah Sabda Tuhan

Injil hari ini menampilkan dua perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus tentang Kerajaan Allah. Perumpamaan pertama menggambarkan Kerajaan Allah seperti benih yang ditaburkan di tanah. Orang yang menabur benih tersebut tidak mengetahui bagaimana benih itu tumbuh, tetapi tanah dengan sendirinya mengeluarkan buah. Tunas tumbuh, mengeluarkan tangkai, bulir, dan butir-butir penuh isi hingga waktu panen tiba. Perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa Kerajaan Allah tumbuh dengan kuasa Allah sendiri. Kita mungkin tidak selalu memahami bagaimana proses pertumbuhan ini terjadi, tetapi kita diundang untuk percaya dan menyerahkan diri pada kehendak Allah. Tugas kita adalah menabur benih iman dan membiarkan Allah yang bekerja dalam pertumbuhannya. Perumpamaan kedua menggambarkan Kerajaan Allah seperti biji sesawi, yang merupakan biji terkecil dari segala jenis benih, tetapi ketika ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar daripada segala sayuran lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa meskipun permulaan Kerajaan Allah mungkin kecil dan tidak signifikan, pertumbuhannya akan sangat luar biasa dan membawa manfaat bagi banyak orang.

Point-point Refleksi dalam Hidup Sehari-hari

  1. Bagaimana kita menabur benih iman dalam hidup kita dan di lingkungan sekitar kita?
  2. Apakah kita percaya bahwa Allah bekerja dalam setiap proses pertumbuhan Kerajaan-Nya, meskipun kita tidak selalu melihatnya?
  3. Bagaimana kita dapat berkontribusi dalam pertumbuhan Kerajaan Allah dan membawa manfaat bagi banyak orang? Injil hari ini mengajarkan kita tentang kebesaran dan kekuatan Kerajaan Allah yang tumbuh dengan kuasa-Nya. Marilah kita percaya dan menyerahkan diri pada kehendak Allah, menabur benih iman dengan setia, dan membiarkan Allah bekerja dalam pertumbuhannya. Semoga kita dapat berkontribusi dalam pertumbuhan Kerajaan Allah dan membawa manfaat bagi banyak orang di sekitar kita.

    Marilah Kita Menutup Doa

    Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas firman-Mu yang kami renungkan hari ini. Bimbinglah kami untuk selalu menabur benih iman dengan setia dan percaya bahwa Engkau bekerja dalam setiap proses pertumbuhan Kerajaan-Mu. Semoga kami dapat berkontribusi dalam pertumbuhan Kerajaan-Mu dan membawa manfaat bagi banyak orang di sekitar kami. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

    Semoga renungan ini memberi inspirasi dengan penuh pengharapan dan kasih. Semoga senantiasa Tuhan memberkati dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

RK - Kamis 30 Januari 2025 - Terang yang Menyinari dan Ukuran yang Digunakan

Terang yang Menyinari dan Ukuran yang Digunakan

Mari Kita Buka dengan Berdoa

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.. Amin Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati penuh syukur. Bimbinglah kami dengan Roh Kudus-Mu dalam merenungkan firman-Mu hari ini. Bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat menerima dan menghayati pesan-Mu dengan sepenuh hati. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Inilah Bacaan Injil Suci Menurut Markus 4:21-25

Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, bukankah supaya ditempatkan di atas kaki dian? Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Lalu Ia berkata lagi: "Perhatikanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil."
Demikianlah Sabda Tuhan

Injil hari ini menyampaikan dua perumpamaan penting dari Yesus: pelita yang menyinari dan ukuran yang digunakan. Yesus mengajarkan bahwa pelita tidak ditempatkan di bawah gantang atau tempat tidur, melainkan di atas kaki dian agar dapat menyinari sekelilingnya. Ini menggambarkan bahwa kebenaran dan terang firman Allah harus dinyatakan dan tidak disembunyikan. Yesus juga menekankan bahwa tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan atau rahasia yang tidak akan tersingkap. Ini mengingatkan kita bahwa Allah mengetahui segala sesuatu dan kebenaran-Nya akan dinyatakan pada waktunya. Selain itu, Yesus mengajarkan tentang pentingnya mendengarkan dengan baik dan menggunakan ukuran yang adil. Ukuran yang kita gunakan untuk mengukur akan digunakan terhadap kita, dan akan ditambahkan lagi kepada kita. Ini berarti bahwa kasih, kemurahan hati, dan kebaikan yang kita tunjukkan kepada orang lain akan kembali kepada kita dengan berlimpah. Sebaliknya, siapa yang tidak memiliki, apapun yang ada padanya akan diambil. Firman Allah adalah terang yang harus kita bagikan kepada dunia. Kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan kebenaran dan keadilan, serta menunjukkan kasih dan kemurahan hati dalam segala hal yang kita lakukan. Dengan begitu, kita dapat menjadi saksi Kristus yang sejati dan membawa terang-Nya kepada orang-orang di sekitar kita.

Point-point Refleksi dalam Hidup Sehari-hari

  1. Bagaimana kita dapat menunjukkan terang Kristus dalam hidup kita sehari-hari?
  2. Apakah kita menggunakan ukuran yang adil dan penuh kasih dalam berhubungan dengan orang lain?
  3. Bagaimana kita dapat mendengarkan firman Allah dengan baik dan hidup sesuai dengan kebenaran-Nya? Injil hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjadi terang bagi dunia dan menggunakan ukuran yang adil dan penuh kasih. Marilah kita berusaha untuk menunjukkan terang Kristus dalam setiap tindakan kita dan hidup sesuai dengan kebenaran-Nya. Semoga kita dapat menjadi saksi Kristus yang sejati dan membawa terang serta kasih-Nya kepada orang-orang di sekitar kita.

    Marilah Kita Menutup Doa

    Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas firman-Mu yang kami renungkan hari ini. Bimbinglah kami untuk selalu menunjukkan terang Kristus dalam hidup kami dan menggunakan ukuran yang adil dan penuh kasih. Semoga kami dapat menjadi saksi-Mu yang sejati dan membawa terang serta kasih-Mu kepada orang-orang di sekitar kami. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

    Semoga renungan ini memberi inspirasi dengan penuh pengharapan dan kasih. Semoga senantiasa Tuhan memberkati dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

RK - Rabu 29 Januari 2025 - Perumpamaan tentang Penabur dan Berbagai Respons terhadap Firman Allah

Perumpamaan tentang Penabur dan Berbagai Respons terhadap Firman Allah

Mari Kita Buka dengan Berdoa

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.. Amin Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati penuh syukur. Bimbinglah kami dengan Roh Kudus-Mu dalam merenungkan firman-Mu hari ini. Bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat menerima dan menghayati pesan-Mu dengan sepenuh hati. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Inilah Bacaan Injil Suci Menurut Markus 4:1-20

Pada suatu hari Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong, sehingga Ia naik ke sebuah perahu dan duduk di situ di danau itu, sedangkan orang banyak semuanya ada di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam pengajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." Dan kata-Nya: "Siapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman itu, kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, itulah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
Demikianlah Sabda Tuhan

Perumpamaan tentang penabur yang disampaikan Yesus ini adalah salah satu perumpamaan yang paling mendalam dan mengandung banyak pelajaran tentang bagaimana kita menerima dan merespons firman Allah. Yesus menggunakan gambaran pertanian yang sederhana namun kuat untuk mengajarkan tentang berbagai jenis tanah yang menerima benih yang ditaburkan oleh penabur. Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan empat jenis tanah yang berbeda: 1. Tanah di Pinggir Jalan: Benih yang jatuh di sini segera dimakan burung. Ini melambangkan mereka yang mendengar firman tetapi tidak memahaminya, sehingga firman itu segera diambil oleh si jahat. 2. Tanah Berbatu: Benih di tanah ini cepat tumbuh tetapi layu karena tidak berakar. Ini melambangkan mereka yang menerima firman dengan sukacita tetapi tidak bertahan ketika datang kesulitan atau penganiayaan. 3. Tanah yang Ditumbuhi Semak Duri: Benih di tanah ini terhimpit dan mati. Ini melambangkan mereka yang mendengar firman tetapi terhimpit oleh kekhawatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga firman tidak berbuah. 4. Tanah yang Baik: Benih di tanah ini berbuah banyak. Ini melambangkan mereka yang mendengar dan memahami firman, serta menghasilkan buah dalam kehidupan mereka. Yesus menjelaskan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, menekankan bahwa rahasia Kerajaan Allah telah diberikan kepada mereka, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan.

Point-point Refleksi dalam Hidup Sehari-hari

  1. Bagaimana kita menerima firman Allah dalam hidup kita? Apakah hati kita seperti tanah yang baik, di mana firman dapat berakar dan berbuah?
  2. Apakah ada kekhawatiran dunia atau godaan kekayaan yang menghalangi firman Allah untuk berbuah dalam hidup kita?
  3. Bagaimana kita dapat mempersiapkan hati kita agar selalu siap menerima dan menghayati firman Allah? Perumpamaan tentang penabur mengajarkan kita tentang pentingnya mempersiapkan hati kita untuk menerima firman Allah. Marilah kita berusaha menjadi seperti tanah yang baik, di mana firman Allah dapat berakar dan berbuah melimpah. Semoga kita dapat mengatasi segala hal yang menghalangi firman Allah untuk berbuah dalam hidup kita dan menghasilkan buah yang berlipat ganda.

    Marilah Kita Menutup Doa

    Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas firman-Mu yang kami renungkan hari ini. Bimbinglah kami untuk selalu mempersiapkan hati kami agar siap menerima dan menghayati firman-Mu. Semoga firman-Mu dapat berakar dalam hidup kami dan menghasilkan buah yang melimpah. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

    Semoga renungan ini memberi inspirasi dengan penuh pengharapan dan kasih. Semoga senantiasa Tuhan memberkati dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

RK - Selasa 28 Januari 2025 - Siapa Saudara-Saudari Yesus?

Siapa Saudara-Saudari Yesus?

Mari Kita Buka dengan Berdoa

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.. Amin Allah Bapa yang Maha Kasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh syukur. Kami mohon kiranya Engkau membimbing kami dengan Roh Kudus-Mu dalam merenungkan firman-Mu hari ini. Bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat memahami dan menghayati panggilan-Mu untuk menjadi bagian dari keluarga-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Inilah Bacaan Injil Suci Menurut Markus 3:31-35

Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan dan ibu-Ku."
Demikianlah Sabda Tuhan

Injil hari ini menggambarkan peristiwa di mana ibu dan saudara-saudara Yesus datang untuk menemui-Nya sementara Ia sedang mengajar di antara orang banyak. Ketika orang memberitahu Yesus bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan ingin menemui-Nya, Yesus memberikan jawaban yang mengungkapkan pandangan-Nya yang lebih dalam tentang keluarga. Yesus melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya dan berkata bahwa mereka yang melakukan kehendak Allah adalah saudara laki-laki, saudara perempuan, dan ibu-Nya. Pernyataan ini tidak berarti Yesus meremehkan keluarga jasmaninya, melainkan menunjukkan bahwa hubungan rohani berdasarkan melakukan kehendak Allah adalah lebih mendalam dan menyeluruh. Yesus mengajarkan kita bahwa menjadi bagian dari keluarga Allah adalah panggilan yang melampaui ikatan darah. Melalui iman dan ketaatan kepada kehendak Allah, kita diundang untuk menjadi bagian dari keluarga rohani yang lebih besar dan penuh kasih. Panggilan ini mengajak kita untuk menjalani hidup yang sesuai dengan ajaran dan teladan Yesus, dengan mengutamakan kehendak Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

Point-point Refleksi dalam Hidup Sehari-hari

  1. Bagaimana kita menanggapi panggilan Yesus untuk menjadi bagian dari keluarga Allah melalui melakukan kehendak-Nya?
  2. Apakah kita menyadari pentingnya hubungan rohani dengan Allah dan sesama dalam hidup kita sehari-hari?
  3. Bagaimana kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menjadi saksi kasih-Nya di tengah dunia ini? Injil hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjadi bagian dari keluarga Allah dengan melakukan kehendak-Nya. Marilah kita menanggapi panggilan ini dengan hati yang terbuka dan siap untuk hidup sesuai dengan ajaran Yesus. Semoga kita dapat menjadi saksi kasih Allah di tengah dunia dan memperkuat hubungan rohani kita dengan Allah dan sesama.

    Marilah Kita Menutup Doa

    Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas firman-Mu yang kami renungkan hari ini. Bimbinglah kami untuk selalu menanggapi panggilan-Mu dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga kami dapat menjadi bagian dari keluarga rohani-Mu dan menjadi saksi kasih-Mu di tengah dunia ini. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

    Semoga renungan ini memberi inspirasi dengan penuh pengharapan dan kasih. Semoga senantiasa Tuhan memberkati dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

RK - Senin 27 Januari 2025 - Menghadapi Tuduhan dan Menyaksikan Kebenaran

Menghadapi Tuduhan dan Menyaksikan Kebenaran

Mari Kita Buka dengan Berdoa

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.. Amin Allah Bapa yang Maha Kasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati penuh syukur. Kami mohon Roh Kudus-Mu untuk membimbing kami dalam merenungkan firman-Mu hari ini. Bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat memahami dan menghayati kebenaran yang Engkau nyatakan melalui Putra-Mu, Yesus Kristus. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Inilah Bacaan Injil Suci Menurut Markus 3:22-30

Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikian juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malah sudah tamat. Tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya jika tidak lebih dahulu mengikat orang kuat itu. Ketika itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, betapapun banyaknya hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, sebab dosa kekal telah berlaku atasnya." Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Demikianlah Sabda Tuhan

Injil hari ini menggambarkan bagaimana Yesus menghadapi tuduhan-tuduhan serius dari ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem. Mereka menuduh Yesus kerasukan Beelzebul dan menggunakan kuasa penghulu setan untuk mengusir setan. Tuduhan ini tidak hanya meragukan kuasa penyembuhan Yesus tetapi juga merendahkan misi ilahi-Nya. Yesus merespons tuduhan tersebut dengan perumpamaan yang logis dan tajam. Ia menjelaskan bahwa Iblis tidak mungkin melawan dirinya sendiri karena kerajaan atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak akan bertahan. Dengan kata lain, jika Yesus mengusir setan, itu bukan karena kuasa Iblis, tetapi karena kuasa Allah yang ada di dalam diri-Nya. Yesus juga memberikan peringatan keras tentang penghujatan terhadap Roh Kudus. Ia menegaskan bahwa segala dosa dan hujat akan diampuni, tetapi penghujatan terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni selama-lamanya. Penghujatan terhadap Roh Kudus adalah dosa yang tidak terampuni karena itu adalah penolakan total terhadap karya penyelamatan Allah yang bekerja melalui Roh Kudus.

Point-point Refleksi dalam Hidup Sehari-hari

  1. Bagaimana kita menanggapi tuduhan atau kritik yang meragukan iman dan misi kita sebagai pengikut Kristus?
  2. Apakah kita memahami pentingnya menjaga integritas iman kita dan tidak merendahkan kuasa serta karya Roh Kudus dalam hidup kita?
  3. Bagaimana kita dapat menjadi saksi yang setia dan berani dalam menyatakan kebenaran Allah di tengah-tengah dunia yang penuh tantangan? Injil hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghadapi tuduhan dan kritik dengan bijaksana serta menjaga integritas iman kita. Marilah kita selalu menghargai kuasa dan karya Roh Kudus dalam hidup kita dan tidak merendahkan atau menghujat-Nya. Semoga kita dapat menjadi saksi yang setia dan berani dalam menyatakan kebenaran Allah kepada dunia.

Marilah Kita Menutup Doa

Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas firman-Mu yang kami renungkan hari ini. Bimbinglah kami untuk selalu menjaga integritas iman kami dan menghargai karya Roh Kudus dalam hidup kami. Semoga kami dapat menghadapi tuduhan dan kritik dengan bijaksana serta menjadi saksi yang setia dan berani dalam menyatakan kebenaran-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

Semoga renungan ini memberi inspirasi dengan penuh pengharapan dan kasih. Semoga senantiasa Tuhan memberkati dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

RK - Minggu 26 Januari 2025 - Hidup dalam Roh dan Menjadi Anak-anak Allah

Hidup dalam Roh dan Menjadi Anak-anak Allah

Mari Kita Buka dengan Berdoa

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.. Amin Allah Bapa yang Maha Kasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati penuh syukur. Kami mohon kiranya Engkau membimbing kami dengan Roh Kudus-Mu dalam merenungkan firman-Mu hari ini. Bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat memahami dan menghayati panggilan-Mu untuk hidup dalam Roh dan menjadi anak-anak-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Inilah Bacaan Injil Suci Menurut Roma 8:1-17

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "Ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerima janji-janji itu bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan

Bacaan hari ini dari surat Paulus kepada jemaat di Roma menekankan pentingnya hidup dalam Roh dan menjadi anak-anak Allah. Paulus mengingatkan kita bahwa mereka yang ada di dalam Kristus Yesus tidak ada penghukuman karena Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan maut. Melalui pengorbanan Yesus, kita diberikan hidup baru dalam Roh. Paulus mengajarkan bahwa mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, sementara mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh. Keinginan daging membawa maut dan perseteruan terhadap Allah, sedangkan keinginan Roh membawa hidup dan damai sejahtera. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk hidup dalam Roh, membiarkan Roh Allah memimpin kita. Kita tidak lagi menerima roh perbudakan yang membuat kita takut, melainkan Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah. Dengan Roh itu, kita dapat berseru "Ya Abba, ya Bapa!" dan roh kita bersaksi bersama-sama dengan Roh Allah bahwa kita adalah anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita juga menjadi ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah bersama-sama dengan Kristus, asalkan kita menderita bersama-sama dengan Dia dan juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Point-point Refleksi dalam Hidup Sehari-hari

  1. Bagaimana kita dapat hidup menurut Roh dan bukan menurut daging dalam kehidupan sehari-hari?
  2. Apakah kita menyadari bahwa sebagai anak-anak Allah, kita telah menerima Roh yang memberikan hidup dan memerdekakan kita dari dosa dan maut?
  3. Bagaimana kita dapat menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah dengan hidup yang penuh dengan kasih dan damai sejahtera? Bacaan hari ini mengingatkan kita tentang panggilan untuk hidup dalam Roh dan menjadi anak-anak Allah. Marilah kita menjauhkan diri dari keinginan daging dan membiarkan Roh Allah memimpin hidup kita. Semoga kita dapat menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah dengan hidup yang penuh dengan kasih dan damai sejahtera, serta menjadi saksi Kristus dalam dunia ini.

Marilah Kita Menutup Doa

Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas firman-Mu yang kami renungkan hari ini. Bimbinglah kami untuk hidup menurut Roh dan menjauhkan diri dari keinginan daging. Semoga kami dapat menunjukkan bahwa kami adalah anak-anak-Mu dengan hidup yang penuh kasih dan damai sejahtera. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.

Semoga renungan ini memberi inspirasi dengan penuh pengharapan dan kasih. Semoga senantiasa Tuhan memberkati dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Technology

Ebook