Yesus Memanggil Orang Berdosa untuk Bertobat
Marilah kita Buka dengan berdoa
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.. amin
Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati penuh syukur. Kami mohon kiranya Engkau membimbing kami dengan Roh Kudus-Mu dalam merenungkan firman-Mu hari ini. Bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat memahami dan menghayati kasih dan belas kasihan-Mu melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Inilah Pembacaan dari Injil suci Menurut Markus 2:13-17
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah Sabda Tuhan
Pesan Utama dari bacaan ini yang bisa kita renungkan
Dalam Injil hari ini, Yesus menunjukkan kasih dan belas kasihan-Nya dengan memanggil Lewi, seorang pemungut cukai, untuk menjadi murid-Nya. Pada zaman itu, pemungut cukai dianggap sebagai orang berdosa dan dibenci oleh masyarakat karena sering kali dianggap korup dan bekerja untuk penjajah Romawi. Namun, Yesus melihat melampaui stigma sosial ini dan mengundang Lewi untuk mengikuti-Nya.
Lewi dengan segera meninggalkan pekerjaannya dan mengikuti Yesus, menunjukkan respons iman dan penyesalannya. Ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa yang turut makan bersama-Nya. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya menerima Lewi, tetapi juga bersedia bergaul dengan mereka yang dianggap berdosa oleh masyarakat.
Ahli-ahli Taurat dari golongan orang Farisi tidak dapat memahami mengapa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa. Bagi mereka, ini adalah tindakan yang melanggar norma-norma kesucian. Namun, Yesus dengan tegas menjelaskan bahwa misi-Nya adalah untuk memanggil orang berdosa untuk bertobat. Ia mengibaratkan diri-Nya sebagai tabib yang datang untuk menyembuhkan orang sakit, bukan orang yang sehat.
Point-point Refleksi dalam Hidup Sehari-hari
Beberapa hal yang dapat kita renungkan dari bacaan ini:
- Bagaimana kita menanggapi panggilan Yesus untuk bertobat dan mengikuti-Nya?
- Apakah kita bersedia membuka hati dan menerima mereka yang dianggap berdosa oleh masyarakat dengan kasih dan belas kasihan?
- Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih dan belas kasihan Yesus kepada orang-orang di sekitar kita yang mungkin merasa terpinggirkan?
Injil hari ini mengajarkan kita tentang kasih dan belas kasihan Yesus yang melampaui batasan-batasan sosial. Marilah kita menanggapi panggilan Yesus dengan hati yang terbuka dan siap untuk bertobat. Semoga kita juga dapat menunjukkan kasih dan belas kasihan-Nya kepada sesama, terutama mereka yang merasa terpinggirkan dan membutuhkan pengampunan.
Marilah kita menutup dengan doa:
Allah yang Maharahim, kami bersyukur atas firman-Mu yang kami renungkan hari ini. Bimbinglah kami untuk selalu menanggapi panggilan Yesus dengan hati yang terbuka dan penuh penyesalan. Semoga kami dapat menunjukkan kasih dan belas kasihan-Nya kepada sesama, terutama mereka yang merasa terpinggirkan dan membutuhkan pengampunan. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.