Kesederhanaan dan Kerendahan Hati dalam Pengharapan Akan Kedatangan Yesus Kristus
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maha Pengasih, pada kesempatan ini kami berkumpul untuk merenungkan firman-Mu. Terangi hati dan pikiran kami dengan Roh Kudus agar kami dapat memahami dan merenungkan Injil suci ini dengan bijak dan penuh iman. Kami mohon ini dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.
Inilah Pembacaan dari Nubuat Mikha 5:1-4a
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, daripadamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan sudah melahirkan; kemudian saudara-saudaranya yang lain akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN, Allahnya. Mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.
Perenungan
Saat kita merenungkan bacaan ini, kita diingatkan akan kesederhanaan dan kerendahan hati yang melekat pada kota Betlehem. Meskipun kecil dan tidak terpandang, Betlehem dipilih oleh Tuhan sebagai tempat kelahiran Raja yang dijanjikan. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan sering memilih hal-hal yang dianggap lemah atau tidak berarti oleh dunia untuk melaksanakan rencana-Nya yang besar.
Betlehem juga melambangkan harapan yang sederhana namun mendalam. Dalam masa penantian ini, kita diajak untuk mempersiapkan hati kita dengan kerendahan hati dan kesederhanaan, meneladani Yesus yang lahir dalam kesederhanaan dan membawa keselamatan kepada umat manusia.
Refleksi
Dalam hidup kita sehari-hari, seringkali kita tergoda untuk mengejar kemegahan, kekuasaan, dan pengaruh. Namun, bacaan ini mengajarkan kita bahwa dalam kerendahan hati dan kesederhanaan, kita dapat menemukan berkat dan kekuatan yang sejati dari Tuhan. Mari kita merenungkan bagaimana kita dapat meneladani kerendahan hati Yesus dalam kehidupan kita sendiri. Apakah kita bisa belajar untuk menerima keadaan kita dengan ikhlas dan rendah hati? Bagaimana kita bisa membawa damai sejahtera dan harapan kepada orang-orang di sekitar kita melalui tindakan sederhana kita?
Kesimpulan
Renungan ini mengajak kita untuk selalu mengingat pentingnya kesederhanaan dan kerendahan hati dalam menjalani kehidupan beriman. Betlehem, meskipun kecil, dipilih Tuhan sebagai tempat kelahiran Yesus, Sang Juruselamat. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan bekerja melalui hal-hal yang sering kali tidak dianggap penting oleh dunia. Marilah kita berusaha hidup dalam kerendahan hati, meneladani Yesus, dan membawa harapan kepada dunia melalui tindakan dan sikap kita.
Doa Penutup
Tuhan Yesus yang penuh kasih, kami bersyukur atas pelajaran dan renungan yang Engkau berikan kepada kami hari ini. Ajarkan kami untuk selalu hidup dalam kesederhanaan dan kerendahan hati, serta selalu mengandalkan kekuatan-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Semoga kami dapat menjadi pembawa damai sejahtera dan harapan bagi orang-orang di sekitar kami. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.